Wednesday, January 17, 2007

Perpus-Kata-an Artikel Media Cetak


"IDEAS INDONESIA" Menguatkan Tiga Pilar dan Menggerakkan ke Kemajuan
http://www.kompas. co.id/kompas- cetak/0702/ 02/humaniora/ 3285234.htm

Jakarta, Kompas - Jejaring lintas sektor saja, yaitu swasta, pemerintah, dan lembaga swadaya masyarakat, dinilai tidak memadai lagi saat menghadapi tantangan Indonesia kini.
Selengkapnya: http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0702/02/humaniora/3285234.htm


Orang Super Kaya Perlu Sisihkan 10 Persen.
http://www.kompas. co.id/kompas- cetak/0701/ 29/ekonomi/ 3276399.htm

JAKARTA, KOMPAS - Sebagaimana negara-negara kaya membantu negara miskin, orang- orang superkaya Indonesia perlu juga menyisihkan 10 persen dari kekayaannya untuk orang miskin.

"Ini bukan mimpi atau khayalan," kata I Wibowo, sosiolog yang belakangan ini menggeluti masalah dampak globalisasi.
Selanjutnya: http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0701/29/3276399.htm

Generasi muda, generasi global, generasi penuh tantangan
http://www.indomedi a.com/poskup/ 2006/11/04/ edisi04/opini. htm

Oleh Dr. Paul Budi Kleden, SVD *

PERINGATAN sumpah pemuda tahun ini di diperkaya Kompas (30 Oktober) dengan sebuah jajak pendapat mengenai idealisme kaum muda. Disinyalir bahwa semangat muda pada umumnya mulai meredup. Menurut jajak pendapat itu, generasi muda dewasa ini tidak lagi dilihat dan dinilai sebagai kelompok yang memperparah kerukunan dalam masyarakat. Hasil jajak pendapat ini mesti menjadi satu masukan yang serius untuk mempertimbangkan pendampingan terhadap kaum muda. Untuk itu, dibutuhkan pemahaman yang jujur mengenai kondisi kaum muda dewasa ini. Kaum muda tidak dapat dipersalahkan begitu saja.

Selanjutnya: http://www.indomedia.com/poskup/2006/11/04/edisi04/opini.htm

*Menjadi "mahasiswa persoalan": Menggugat standar mutu intelektual dan pendidikan kita
http://www.indomedi a.com/poskup/ 2006/10/20/ edisi20/opini. htm
Oleh Aleksander Dancar *

"WE are not students of some subject matter but students of problems" (Kita bukan mahasiswa beberapa mata kuliah, tetapi mahasiswa persoalan-persoalan ). Demikian Karl Popper (1902-1994) menulis dalam Conjectures and Refutation: The Growth of Scientific Knowledge (1963:67), sebuah karya afirmatif terhadap Opus magnum-nya The Logic of Scientific Discovery (1959) yang memiliki pengaruh besar dalam dunia filsafat (Ilmu) pengetahuan kontemporer. Dengan ungkapan itu Popper menempatkan esensi epistemologi pada peran untuk mengatasi persoalan-persoalan . Persoalan merupakan fundamen di atasnya sebuah epistemologi yang benar dibangun. Persoalan epistemologi yang paling sentral yang sudah dan masih ada hingga sekarang, menurut Popper, adalah persoalan pertumbuhan pengetahuan.

Selanjutnya: www.indomedia.com/poskup/2006/10/20/edisi20/opini.htm

Intelektual di Ruang Pengap

Oleh INDRA TRANGGONO
Pemerhati Budaya dan Cerpenis; Tinggal di Yogyakarta
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0609/27/opini/2983178.htm

Jagat intelektual selalu menghadapi masalah laten, yakni terancamnyaintegritas kaum intelektual oleh kekuasaan atau rezim yang mengooptasi.

Ketika integritas kaum intelektual itu menguap, menguap pula predikatintelektual sejati. Yang muncul adalah intelektual jenis perajin yangmengandung "seni pertukangan" tinggi yang kerjanya tak lebih daribirokrat.

Selanjutnya: http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0609/27/opini/2983178.htm

No comments: